Inovasi UI: Game Edukasi Lingkungan dan Wisata Kampung

Inovasi UI: Game Edukasi Lingkungan dan Wisata Kampung

Inovasi UI – Universitas Indonesia (UI) kembali menghadirkan inovasi terbaru yang berfokus pada edukasi lingkungan melalui game berjudul “Yuk Pilah Sampah”. Game ini merupakan hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dari Promed Game Xperience Laboratory (OX-Laboratory), yang berada di bawah naungan Program Studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi UI.

“Yuk Pilah Sampah” dirancang dengan tujuan untuk mengedukasi pemain mengenai pentingnya memilah sampah dan menjaga lingkungan. Selain itu, game ini juga mengangkat potensi wisata Kampung Batik Cibuluh, menonjolkan nilai-nilai budaya dan ekowisata yang berkelanjutan, menjadikannya sebuah alat edukasi yang menyenangkan sekaligus mendukung pelestarian lingkungan.

Game Edukasi UI untuk Promosikan Kampung Batik Cibuluh dan Cinta Lingkungan

Game “Yuk Pilah Sampah” didesain khusus untuk mempromosikan Kampung Batik Cibuluh yang terletak di Bogor. Lewat game ini, Universitas Indonesia berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan melalui tindakan sederhana seperti memilah sampah. Selain itu, game ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Kampung Batik Cibuluh sebagai destinasi wisata yang mengusung konsep wisata berkelanjutan, yang menggabungkan unsur budaya lokal dengan praktik ramah lingkungan.

Dengan adanya game ini, UI berharap para pemain tidak hanya belajar tentang cinta lingkungan, tetapi juga mengenal lebih dekat potensi wisata Kampung Batik Cibuluh, yang selama ini terkenal dengan produksi batiknya yang khas dan berkelanjutan.

Game Edukasi untuk Pembelajaran Interaktif

Peluncuran game “Yuk Pilah Sampah” bertepatan dengan program pengabdian masyarakat (pengmas) Edukasi Cinta Lingkungan. Program ini disambut dengan baik oleh Padang Wicaksono, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI. Dalam pernyataannya, Padang menekankan bahwa game ini dapat menjadi media pembelajaran interaktif yang efektif, terutama dalam meningkatkan kesadaran cinta lingkungan di kalangan masyarakat luas.

“Game tersebut diharapkan mampu menjadi media pembelajaran interaktif bagi masyarakat luas, terutama yang terkait dengan kesadaran cinta lingkungan,” ujar Padang dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 7 Oktober 2024. Game ini bisa dimainkan di perangkat seluler dan dijadwalkan akan tersedia di Play Store mulai Oktober 2024.

Dengan hadirnya game ini, diharapkan pembelajaran terkait lingkungan dapat dilakukan dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah diakses oleh semua kalangan.

Pembelajaran Interaktif Melalui Game “Yuk Pilah Sampah”

Dalam game “Yuk Pilah Sampah”, pemain dapat belajar bagaimana cara memilah sampah dengan benar sesuai kategori yang ada, seperti sampah organik, anorganik, dan limbah bahan berbahaya (B3). Game ini dirancang dengan latar belakang visual Kampung Batik Cibuluh, menampilkan motif batik khas daerah tersebut, yang menambah nilai budaya dan estetika dalam pengalaman bermain.

Program pengabdian masyarakat (pengmas) ini dilaksanakan oleh Departemen Sosial Humaniora Terapan Vokasi UI sebagai bagian dari upaya mempromosikan Kampung Batik Cibuluh sebagai destinasi wisata budaya. Ketua Departemen Sosial Humaniora Terapan, Budiman Mahmud Mustofa, menjelaskan bahwa game edukasi ini merupakan salah satu hasil nyata dari rangkaian kegiatan pengmas, yang bertujuan mendukung branding dan promosi kampung wisata tersebut. Dengan cara ini, potensi budaya dan edukasi dari Kampung Batik Cibuluh dapat dikenal oleh masyarakat yang lebih luas, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Upaya Branding dan Promosi Kampung Batik Cibuluh Melalui Edukasi Lingkungan

Sejak dimulainya program pengabdian masyarakat (pengmas) di Kampung Batik Cibuluh, tim dari Universitas Indonesia telah merumuskan sejumlah inisiatif untuk mendukung branding dan promosi kampung ini. Inisiatif tersebut meliputi pemasangan papan informasi Sapta Pesona untuk pengembangan pariwisata, pembuatan video profil, video podcast, serta produksi game edukasi seperti “Yuk Pilah Sampah”.

Game ini mendapat sambutan positif dari warga Kampung Batik Cibuluh, yang selama ini giat mempromosikan budaya batik lokal. Dina Ayu, salah satu penggerak Kampung Batik Cibuluh, menegaskan pentingnya edukasi lingkungan yang disampaikan dengan cara yang menarik. “Edukasi tentang lingkungan sangat penting dilakukan dengan cara yang menyenangkan seperti melalui game, sehingga warga dapat semakin sadar akan pentingnya kebersihan dan menjadikan Kampung Batik Cibuluh bersih dan terawat agar semakin nyaman bagi pengunjung,” ujarnya.

Kampung Batik Cibuluh dikenal sebagai kampung batik pertama di Kota Bogor, pusat produksi batik cap dan tulis dengan motif-motif khas seperti Bunga Truntum, Daun Talas, Hujan, dan Bunga Raflesia. Setiap motif memiliki filosofi yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya setempat. Pengunjung dapat menjelajahi sembilan galeri batik di daerah ini, sekaligus menemukan berbagai produk batik lain seperti tas, dompet, dan pakaian.

Dengan hadirnya game “Yuk Pilah Sampah”, diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, sekaligus mempromosikan Kampung Batik Cibuluh sebagai destinasi wisata ramah lingkungan yang kaya akan budaya di Kota Bogor.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *